Selasa, 21 Oktober 2008

LAMPU SOROT PAR HEMAT ENERGI

Pada umumnya lampu sorot didominasi oleh kelompok lampu jenis halogen untuk keperluan architectural dan landscape lighting system. Lampu jenis ini boros energi karena masih tergolong ke dalam kelompok incandescent lamp atau pijar. Incandescent lamp hanya dapat mengkonversi energi 5% menjadi cahaya dari konsumsi input energi.

Sekarang sudah ada terobosan baru dari jenis lampu sorot PAR 38. Jenis lampu PAR yang sebelumnya berdaya 100-120 Watt bisa digantikan dengan lampu PAR 38 berdaya 20 Watt saja. Lampu ini jauh lebih hemat karena konversi energi jauh lebih effisien, yaitu 80% energi intake menjadi cahaya. Pemakaian lampu sorot ini tentu saja akan sangat bermanfaat untuk memangkas biaya operational sistem pencahayaan. Khususnya untuk para pengelola gedung, taman dan kawasan komersial. Jenis PAR ini adalah hasil rekayasa twisted compact fluorescent yang diberi efek flood dalam sistem optik bola lampunya. Produk ini tergolong baru dan belum banyak di pasaran, hargaynya berkisar antara 80.000- an. Keunggulan lampu ini disamping hemat energi juga memiliki lifetime yang jauh lebih panjang, sekitar 3 kali lampu jenis halogen.

Bagi para user atau para konsultan yang biasa menggunakan dan merencanakan sistem pencahayaan ada baiknya mencoba jenis baru lampu PAR ini. Untuk referensi salah satu produk yang dapat dicoba adalah OSRAM DULUXSTAR PAR 38/20 Watt. Selamat mencoba.

Memilih Lampu Hemat energi yang Baik

Sekarang ini sedang digalakan pemakaian lampu hemat energi. Lampu Hemat Energi (=LHE) yang dimaksud hendaknya memenuhi beberapa standar diantaranya:
  1. LHE yang baik adalah lampu yang betul-betul hasil pengujian sehingga jumlah daya yang ditulis pada lampu sesuai dengan yang dipakai saat lampu tersebut dipakai. Kita dapat menghitungnya dengan lat sederhana seperti ampermeter.
  2. Tidak menimbulkan induksi dan noise (suara)
  3. Umur lampu LHE yang digunakan cukup lama karena apabila dalam 3 bulan atau 6 bulan sudah mati tentunya bukan hemat juga. Umur lampu kualitas yang baik adalah 3-4 tahun pemakain standar 12 jam per hari kurang lebih 20.000 jam.
  4. Pakailah merek-merek yang dapat dipertanggung jawabkan mutu dan pelayanan purna jualnya.
  5. Cahaya LHE yang baik memiliki konversi energi yang sangat baik, kurang lebih 5 kali lebih terang sehingga dengan watt yang kecil saja cukup. Tingkat penghematan daya 80% lebih hemat dibanding dengan lampu pijar biasa. Konversi yang dimaksud adalah sbb:
  • LHE 5 Watt setara dengan lampu pijar sebesar 25 watt
  • LHE 8 Watt setara dengan lampu pijar sebesar 40 watt
  • LHE 18 Watt setara dengan lampu pijar sebesar 90 watt
  • LHE 80 Watt setara dengan lampu pijar sebesar 400 Watt
  • dst,....
Selamat mencoba
Salam Hangat Persaudaraan

Senin, 20 Oktober 2008

Konservasi Energy

Kandungan Energy di negara kita Indonesia sungguh sangat melimpah ruah. Mulai dari atas bumi, aneka ragam sumber makanan berupa tanaman dan hewan tumbuh sangat subur, dari perut bumi bermacam ragam bahan tambang minyak. Sumberdaya air dan maritim tiada ternilai jumlahnya serta energi matahari yang setiap hari selalu hadir dengan setia.
Ketergantungan energi pada salah satu jenis sumber energi pada akhirnya akan mengakibatkan semakin tinggi tingkat persaingan untuk mendapatkan energi tersebut. Oleh karena itu sudah saatnya kita mulai menggunakan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti. Salah satu contoh adalah energi listrik. Listrik kita masih disuplai oleh PLN dengan bahan bakar utamanya Minyak dan Batu Bara. Saat ini PLN kita mensupplai kebutuhan listrik kita muali kedododoran karena pertumbuhan permintaan tidak seimbangan dengan produksi listrik dari pembangkit yang ada. Sebagai gambaran Produksi Listrik PLN kita adalah sbb:

77% listrik PLN merupakan hasil produksi sendiri, 23% beli dan sewa kepada swasta. Jumlah inipun masih belum mencukupi menlayani kebutuhan masyarakat apalagi di Luar Jawa.

Energy Smakin Menjadi Rebutan

Menurut hukum kekekalan energi bahwa jumlah energi itu kekal. Artinya kekal disini tetap tidak akan hilang, kalupun hilang artinya berubah wujudnya saja. Perubahan wujud energi seringkali kita tidak menyadarinya karena sulit untuk mengukurnya. Yang harus dijaga oleh kita sebetulnya penggunaan energi tidak boleh dihambur-hamburkan apalagi dipakai untuk tindakan kejahatan. Perubahan energi yang positif akan membawa kesejahteraan manusia, namun energi negatif akan menghancurkan dunia (kiamat).

Kenapa energi menjadi langka? Sebenarnya jumlah energi tetap saja namun karena semakin banyak manusia yang menggunakannya maka menjadi rebutan, semakin langka dan mahal. Ini konsekuensi yang wajar. Oleh karena itu mari kita pakai energi seperlunya jangan berlebihan. Pakailah energi yang memiliki nilai positif dimana pemakaian hemat dan tidak merusak alam dan lingkungan kita.

Salam Hangat Persaudaraan